Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ARTI SEBUAH KETULUSAN

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Hidup kami yang serba ada, bahkan terkesan sangat berlebih, tiba-tiba berbalik seratus enam puluh derajat. Yang tadinya kami bisa makan apapun yang kami mau, kini untuk makan satu hari sekali pun kami belum tentu bisa.

Ini semua karna ada pekerja Bapak yang membawa lari semua aset perusahaan, akibatnya semua harta kami harus diambil untuk membayar gaji karyawan. Hanya tinggal sisa-sianya saja yang mampu membuat kami bertahan, walapun dengan keadaan yang jauh dari sebelumnya.

“ Bunda, apa kita akan terus seperti ini? Gimana dengan kuliahku? “ kataku mulai merajuk.

“ Sabar yaa sayang, Bapakmu sedang merintis usahanya kembali dari awal. Insyaallah, nanti kalau usaha Bapak sudah maju, kamu bisa kuliah lagi,” Bunda menenangkanku.

“ Tapi kapan Bunda, belum tentu tahun depan atau tahun depannya lagi kan,”

“ Kamu mau kan Allah tetap mendampingimu dalam setiap keadaan?” aku mengangguk.

“ Allah selalu bersama orang-orang yang sabar, jadi bagaimana mungkin kamu mau selalu bersama Allah kalau kamunya ndak mau sabar,Nak, “ kata Bunda lagi.

Bunda, kau selalu begitu sabar dan tabah, padahal aku tahu hatimu menjerit ketika aku dan adik-adik bertanya-tanya tentang keadaan kita. Dalam setiap sujudmu, aku sering mendengar kau mendoakan kami dalam derai air mata ketulusan. Bahkan dengan keadaan seperti ini, kau tulus mendampingi Ayah tanpa mengeluh.

Aku segera memeluk Bunda, memohon maaf atas khilaf dan keegoisanku. Tetesa air mataku segera dihapus dengan punggung tangannya. Dia tersenyum begitu manis padaku.

Ternyata tak perlu waktu yang sangat lama, perlahan tapi pasti kehidupan kami semakin meningkat. Ayah berhasil merintis usahanya kembali meskipun tak seperti dulu, ini berkat kegigihan, do’a, dan yang terpenting kami yakin Allah selalu bersama-sama kami.

Namun tiba-tiba saja, aku dikejutkan dengan sebuah SMS dari adikku, bahwa Bunda dibawa ke Rumah Sakit. Bunda terjatuh di kamar mandi, kondisinya tak sadarkan diri. Dengan derai air mata, aku segera menuju Rumah Sakit.

“Ayah, gimana keadaan Bunda?” ku lihat ada perban kecil didahinya.

“ Ndak apa-apa,Nak. Bunda tadi kepleset di kamar mandi, terus kebentur kepala Bunda di dinding Bak Mandi. Untungnya, ada adikmu yang melihat. Sekarang Bunda lagi istirahat jangan diganggu dulu “

Lega rasanya Bunda tidak mengalami luka serius. Aku melihat Ayah dalam keletihannya setelah pulang bekerja, masih sempat memperhatikan Bunda dengan teliti.

Aku lihat kemesraan yang sama dari dulu sampai sekarang, tak ada yang berubah dari mereka. Ayah begitu tulus menyuapi Bunda, bahkan menuntun Bunda ke kamar mandi. Aku jadi berharap, suatu saat aku ingin punya suami setulus Ayah, tapi apakah masih ada ?

“ Nia, ngelamun saja. Tolong bantuin Bunda duduk ,” kata Bunda membuyarkan lamunanku. Aku hanya tersenyum .

“ Bunda, Ayah kok mesra terus yaa sama Bunda? Nia bisa nggak yaa dapetin suami yang tulus, mau berbagi dalam keadaan apapun” tanya ku dengan wajah yang bersemu merah.

“ Ndak mudah untuk mencari suami yang tulus Nia, tapi lebih mudah kalau kamu yang membuat suamimu nanti menjadi orang yang tulus dan mau berbagi,” Bunda tersenyum menyiratkan sebuah arti. Aku mengerutkan dahi, tanda bingung dengan perkataan Bunda.

“ Mulai dengan dirimu sendiri Nia, buatlah dirimu tulus menerima suamimu nanti. Insyaallah dia akan berbalik tulus terhadapmu. Lihatlah Ayahmu,Nak. Bunda mencoba untuk selalu tulus padanya, mau berbagi disetiap keadaan, selalu bersamanya dan mendampinginya, Bunda enggan meninggalkannya dalam keadaan apapun. Kini kamu bisa lihat Ayahmu, dia pun enggan meninggalkan Bunda meskipun Bunda dalam keadaan seperti ini “

Aku terpana, terkejut dengan jawaban Bunda. Tak pernah aku berpikir sedikitpun tentang memulai dari diri sendiri, yang aku pikir hanya keinginanku untuk mencari pasangan yang ‘sudah jadi’ dengan apa yang ku harapan.

Wallahua’lam bish Shawab ...

~ o ~

Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah ...
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

LIMA HAL YANG PANTAS KITA CEMASKAN

Kematian dan maut..memang tak ada manusia yang tahu tentang keberadaan dan kedatanganya...
Namun yang pasti..Jika kita diberikan keberkatan dengan umur yang panjang..
Batas umur umat akhir zaman didunia...berkisar rata rata hanya 60th sampai 70th tahun..
Kalau kita hitung...Berapa umur kita sekarang..? Dan berapa tahun lagi sisa umur kita..

Hidup tidaklah kekal…Ada sebuah kepastian yang akan dilalui manusia di ujung masa hidupnya..
Allah swt telah menggariskan bahwa yang HIDUP pasti akan MATI…!!!
Kita manusia adalah makhluk-Nya...kita ada disini pasti ada sebabnya..

Nasehat Hasan Basri yang mengajak kita untuk merenungi 5 hal yang paling pantas untuk selalu kita cemaskan...

1. Ibadah kita..

Apakah ibadah kita selama ini cukup pantas untuk diterima Allah Swt...
Ataukah jangan-jangan shalat yang begitu banyak kita kerjakan itu hanyalah gerakan tanpa makna...
Dan ataukah puasa dan amal kita hanyalah penghias hasrat semata...
Bukankah misi hidup manusia didunia adalah beribadah pada Allah..?
Lalu apa gunanya kita jika semua ibadah kita tidak diterima oleh Allah...
Selayaknya kita selalu meminta pada Allah untuk memperbaiki ibadah kita dan terus menjaga niat kita hanya untuk-Nya..

2. Dosa-dosa kita..

Sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan selama kita hidup..?
Segala yang besar berasal dari yang kecil...kadang kita tertipu oleh dosa-dosa kecil. Merasa dosa kecil tidaklah terlalu besar dampaknya..padahal semua yang besar berasal dari yang kecil...
Bagaimana jika ibadah kita yang pas-pasan senantiasa dikikis oleh dosa yang membesar..?

Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari dosa kecil dan besar..

3. Surga dan Neraka..

Surga dan neraka adalah konsekuensi dan keniscayaan hidup manusia setelah hari perhitungan...Hanya ada dua tempat itulah tempat kita kembali nanti...

Sudahkah kita tahu betapa dasyatnya siksa neraka..? dan
Sudahkah kita yakin akan kenikmatan surga..?

Sudahkah kita pantas memasuki surga..? dan
Sudahkah kita yakin bisa terhindar dari siksa neraka..?

Semoga tempat kembali kita adalah tempat terbaik disisi Allah Swt..


4. Masa lalu dan masa depan

Masa lalu adalah pelajaran berharga yang harus kita ingat baik-baik...
Sedangkan masa depan adalah sesuatu yang tidak pernah kita ketahui...
Untuk itu..setiap hari kita diingatkan oleh Allah melalui setiap shalat kita untuk senantiasa diberikan petunjuk menapaki jalan yang lurus..


5. Keridhaan Allah atas semua tindakan kita..

Dari semua hal yang kita lakukan dahulu..sekarang maupun yang akan datang.. Apakah kita yakin bahwa semua itu mendatangkan ridha Allah..?
Ataukah hanya hal sekedarnya yang tidak ada nilainya.. atau bahkan membawa murka Allah..?
Kita perlu senantiasa memperhatikan apa yang sedang dan kita lakukan..
Bisa jadi hal kecil yang kita lakukan dapat membawa nilai besar disisi Allah...
Baik itu nilai kebaikan..maupun nilai keburukan.

Hiduplah engkau seberapapun lamanya..namun engkau pasti akan mati...

Cintailah siapapun yang engkau suka..namun engkau pasti akan berpisah...

Berbuatlah semaumu..namun engkau akan menerima balasannya...
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

PANDAI MEMAAFKAN

Sahabat tercinta….Tak hendak memperdebatkan kebenaran kisah yang melatarbelakangi lagu “Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree" . Lagunya memang benar ada dan silakan kalau sahabat hendak mencoba dengarkan. Pada kesempatan ini kita hanya hendak mengambil hikmah dari  kisah (yang konon  menjadi latar belakang) lagu ini, sebagai ilustrasi yang memudahkan kita belajar untuk memiliki pribadi yang agung. Salah satu cirinya adalah pribadi yang pandai memaafkan….

Berikut kisah yang sudah sangat populer beredar di internet …..

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam-malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Seks, judi, mabuk-mabukan, dia menikmati semuanya.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang. Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.

Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis,

"Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku, namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan?”

“Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku."

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau jika istrinya membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya?

Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White Oak. Dia sangat sangat gugup. Dia meminta kepada sopir bus itu, "Tolong, kalau lewat White Oak, jalannya pelan-pelan saja......"
Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.

Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetas di matanya......
Dia tidak melihat sehelai pita kuning...
Tidak ada sehelai pita kuning....
Tiada  sehelai......
Melainkan ada seratus  (100) helai pita-pita kuning....
bergantungan di pohon beringin itu...
Ooh...pohon itu seakan dipenuhi pita kuning...!!!!!!!!!!!!

Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Kemudian lahir lagu "Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree". Lagu ini  ditulis oleh Irwin Levine dan L. Russell Brown. Mencapai nomor satu di Amerika Serikat dan lagu Inggris selama empat minggu pada bulan April 1973 dan nomor satu di tangga lagu Australia selama tujuh minggu dari Mei-Juli 1973.

I'm coming home I've done my time
And I have to know what is or isn't mine
If you received my letter Telling you I'd soon be free
Then you'd know just what to do If you still want me , If you still want me
Oh tie a yellow ribbon 'Round the old oak tree
It's been three long years Do you still want me
If I don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree
I'll stay on the bus, forget about us Put the blame on me
If I don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree
Bus driver please look for me 'Cause I couldn't bare to see what I might see
I'm really still in prison And my love she holds the key A simple yellow ribbon's
all I need to set me free I wrote and told her please Oh
tie a yellow ribbon 'Round the old oak tree It's been three long years Do you still want me
If I don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree I'll stay on the bus,
forget about us Put the blame on me If I don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree
Now the whole damn bus is cheering And I can't believe I see
A hundred yellow ribbons 'Round the old, the old oak tree
Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak

Sahabat terkasih……
Alangkah indahnya jiwa sang istri….
sulit kita melukiskan keagungan hati wanita di balik kisah di atas.
Tidak hanya sekedar memaafkan…
namun dia memberikan lebih dari sekedar permaafan.
Dia memberikannya dengan segenap jiwa dan kasih sayang yang mengharukan hati.
Wanita tersebut adalah seorang yang sangat pandai dalam memaafkan.

Menjadi pribadi yang pemaaf adalah baik,
menjadi pribadi yang pandai memaafkan tentu akan lebih baik.
Pandai memaafkan, berarti  mudah dan cepat
dalam  hal sesuatu yang memang harus segera dimaafkan.
Tidak akan menyimpan rasa marah apalagi dendam dalam hati.
Pandai memaafkan , tentu saja tidak akan menyimpan “penyakit” dalam hati dan pikiran kita.

Seorang ahli hikmah mengatakan, lupakanlah dua hal.
"Lupakanlah kebaikanmu kepada orang lain
dan lupakanlah kesalahan orang lain kepadamu."

Insan yang pandai memaafkan bahkan membalas orang yang menyakitinya dengan kebaikan yang mengesankan.

Dari Uqbah bin Amir, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah engkau menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu." (HR.Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baghawy).

Sahabatku tercinta……
Jadilah  orang yang pandai memaafkan,
berikanlah maaf pada sesama dan semua…..
Memaafkan dengan segera, santun, tulus ,
dengan segenap kemampuan sering menyisakan jejak...
Jejak keagungan, jejak yang bisa dibaca dan menjadi pelajaran bagi sesama..

Mungkin ada di antara kita,
memilih menumpahkan kemarahan ketika harga diri dijatuhkan.
Mendahulukan emosi ketika orang menyakiti
dengan kalimat-kalimat sindiran yang disengaja.
Orang yang pandai memaafkan memilih untuk berterima kasih
dan meyakini adanya transfer pahala ketika mampu memaafkan.
Dan memilih tidak lagi harus khawatir,
karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh di mata-Nya,
ketika dia menggadaikan diri pada perbuatan dosa dan maksiat….

Pandailah dalam memaafkan, sahabat…
Termasuk pandailah memaafkan diri kita sendiri…
Agar kita bisa menikmati kilaunya pagi…
bisa meresapi indahnya jingga senja hari…….

"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu?
Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur :22)

Arkan
Terima kasih khusus buat sahabatku, Pak Willy, pertama kali saya dengar kisah ini dari Bapak …smoga sukses selalu sahabat…
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

BERLAKU LEBIH SAYANG KEPADA DIRI SENDIRI

Sahabatku yang terkadang mengeluhkan tak pernah selesainya dirimu membuat kesalahan, katakanlah ini sebagai kalimatmu sendiri …

Tuhanku Yang Maha Membuat Bentuk,

Aku harus bersabar dengan pertumbuhan diriku, karena aku adalah jiwa besar yang dalam masa pembentukan.

Tapi, kadang-kadang aku tak sepenuhnya logis dalam harapanku terhadap diriku sendiri, yang sering menuntutnya untuk tumbuh mematang lebih cepat daripada yang secara alamiah dapat dilakukannya.

Aku sering merasa kesal dengan diriku yang tak henti-hentinya membuat kesalahan. Padahal, kesalahan adalah bukti bahwa aku sedang aktif mengupayakan pertumbuhan.

Tuhan, hari ini dan seterusnya, bantulah aku untuk berlaku lebih berkasih-sayang kepada diriku sendiri. Bantulah aku untuk mensyukuri pertumbuhannya, merayakan keberhasilannya, dan menyemangatinya untuk tetap bertahan saat ia membuat kesalahan.

Tuhan, maafkanlah aku yang sering menyesali dan menggerutui diriku sendiri, padahal dia hanya menuruti kemauanku, yang sering tak pasti dan mudah ragu.

Tuhan, rahmatilah upayaku untuk berlaku lebih sayang kepada diriku sendiri.

Aamiin

----------
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Projek Pribadi Hari Ini MOVE ON!

Sahabatku yang letih dengan kekecewaan yang menyedihkannya, dan yang rindu untuk segera meneruskan kehidupan dengan sebaik-baiknya, katakanlah ini sebagai kalimatmu sendiri …

Tuhanku Yang Maha Damai,

Aku mengerti bahwa kehidupan ini arahnya ke atas, menuju kemuliaan diri, dan maju meluas menuju kemanfaatan bagi sesama dan alam.

Maafkanlah aku jika untuk beberapa saat aku meratapi kesedihanku, mempertanyakan perlakuan kehidupan yang kejam kepadaku, dan menuntut keadilan perlakuan kepada hatiku.

Tapi hari ini aku menundukkan jiwa dan wajah hatiku kepadaMu, untuk menyerahkan kesedihan ini kepadaMu, untuk mengembalikan duka kecewa ini kepadaMu, agar aku lebih bebas hidup menggembirakan diriku.

Tuhan, penuhkanlah kegembiraanku dari upaya tulusku untuk menggembirakan keluarga dan sesamaku.

Aku ingin melanjutkan kehidupan ini, keluar dari kesedihan dan kekecewaan, memasuki kehidupan yang ringan terasa di hati, yang lembut terasa di wajahku, dan bening dan sejuk terasa di pikiranku.

Tuhan, bantulah aku untuk Move On!

Aku rindu untuk hidup sepenuhnya sebagai jiwa gembira yang riang merayakan keindahan hidup ini.

Tuhan, bantulah aku untuk Move On!

Aamiin
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

jangan lupa insyaallah

Sebuah cerita renungan inspiratif singkat dari
@Blog Kang Robby untuk teman2 sekalian
suatu hari ada seorang Lelaki menuju pasar
sebut saja namanya fauzi. Fauzi ingin
membeli sesuatu dan seekor kambing.

dalam perjalanannya dia bertemu teman akrabnya
maka mereka saling tegur sapa.

“Mau ke mane lu ?”Tanya temannya Senyum manis
“Ke Pasar membeli kambing,” Jawabnya
“Jangan lupa katakan Insya Allah, “Kata teman.
“Buat apa bilang Insya Allah segala,
Insya Allah kan artinya semoga Allah mengabulkan
nah sekarang uang di sakuku cukup untuk membeli
kambing yang ada di pasar, “ Jawabnya sambil nyelonong pegi

Dengan semangat 45 Si Fauzi abadilah pun mencari
kambing yang harganya murah meriah
Ketika Dia sedang asyek mencari-cari kambing
yang murah, malang sungguh nasibnya
semua uang yang ada di sakunya saat itu habis di copet orang.

Fauzi pun kesalnya bukan main
ia menyesal mengapa tidak mengikiti
saran temannya ketika ingin mengerjakan
sesuatu jangan lupa Insya Allah

Fauzi pulang dengan perasaan kesal dan sedih dan marah
gak jelas sepanjang jalan. Dan kembali ia bertemu
dengan temannya yang tadi.

“What happen to you bro?
mane kambing yang lu beli?”
Tanya temannya dengan heran.

Aneh “ Uangnya di copet, Insya Allah,”
Jawabnya dengan raut wajah yang kusut

Sahabat
Dalam setiap urusan yang akan kita hadapi
Jangan pernah lupa insyaallah
setelah itu baru ucapkanlah

" Alhamdulilah ya Sesuatu "
seperti jargon populer syahrini

Sungguh segala sesuatu
jika tidak diizinkan Allah SWT
pasti tidak akan pernah terjadi
Semoga kita semua bisa menjadi
seorang hamba Allah Yang taat
dan selalu menyertakannya
dalam setiap urusan yang kita lakukan
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Kisah Gadis Kecil Yang Shalihah

Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya.

Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:

Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.

Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.

Afnan senantiasa menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Setelah dia menduduki kelas 4 SD, dia semakin menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Dia menolak pergi ke tempat-tempat permainan, atau ke pesta-pesta walimah. Dia adalah seorang gadis yang perpegang teguh dengan agamanya, sangat cemburu di atasnya, menjaga shalat-shalatnya, dan sunnah-sunnahnya. Tatkala dia sampai SMP mulailah dia berdakwah kepada agama Allah. Dia tidak pernah melihat sebuah kemungkaran kecuali dia mengingkarinya, dan memerintah kepada yang ma’ruf, dan senantiasa menjaga hijabnya.

Permulaan dakwahnya kepada agama Allah adalah permulaan masuk Islamnya pembantu kami yang berkebangsaan Srilangka.

Ibu Afnan melanjutkan ceritanya:

Tatkala aku mengandung putraku, Abdullah, aku terpaksa mempekerjakan seorang pembantu untuk merawatnya saat kepergianku, karena aku adalah seorang karyawan. Ia beragama Nasrani. Setelah Afnan mengetahui bahwa pembantu tersebut tidak muslimah, dia marah dan mendatangiku seraya berkata: “Wahai ummi, bagaimana dia akan menyentuh pakaian-pakaian kita, mencuci piring-piring kita, dan merawat adikku, sementara dia adalah wanita kafir?! Aku siap meninggalkan sekolah, dan melayani kalian selama 24 jam, dan jangan menjadikan wanita kafir sebagai pembantu kita!!”
Aku tidak memperdulikannya, karena memang kebutuhanku terhadap pembantu tersebut amat mendesak. Hanya dua bulan setelah itu, pembantu tersebut mendatangiku dengan penuh kegembiraan seraya berkata: “Mama, aku sekarang menjadi seorang muslimah, karena jasa Afnan yang terus mendakwahiku. Dia telah mengajarkan kepadaku tentang Islam.” Maka akupun sangat bergembira mendengar kabar baik ini.

Saat Afnan duduk di kelas 3 SMP, pamannya memintanya hadir dalam pesta pernikahannya. Dia memaksa Afnan untuk hadir, jika tidak maka dia tidak akan ridha kepadanya sepanjang hidupnya. Akhirnya Afnan menyetujui permintaannya setelah ia mendesak dengan sangat, dan juga karena Afnan sangat mencintai pamannya tersebut.

Afnan bersiap untuk mendatangi pernikahan itu. Dia mengenakan sebuah gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik. Setiap orang yang melihatnya akan terkagum-kagum dengan kecantikannya. Semua orang kagum dan bertanya-tanya, siapa gadis ini? Mengapa engkau menyembunyikannya dari kami selama ini?
Setelah menghadiri pernikahan pamannya, Afnan terserang kanker tanpa kami ketahui. Dia merasakan sakit yang teramat sakit pada kakinya. Dia menyembunyikan rasa sakit tersebut dan berkata: “Sakit ringan di kakiku.” Sebulan setelah itu dia menjadi pincang, saat kami bertanya kepadanya, dia menjawab: “Sakit ringan, akan segera hilang insya Allah.” Setelah itu dia tidak mampu lagi berjalan. Kamipun membawanya ke rumah sakit.

Selesailah pemeriksaan dan diagnosa yang sudah semestinya. Di dalam salah satu ruangan di rumah sakit tersebut, sang dokter berkebangsaan Turki mengumpulkanku, ayahnya, dan pamannya. Hadir pula pada saat itu seorang penerjemah, dan seorang perawat yang bukan muslim. Sementara Afnan berbaring di atas ranjang.

Dokter mengabarkan kepada kami bahwa Afnan terserang kanker di kakinya, dan dia akan memberikan 3 suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambut dan alisnya. Akupun terkejut dengan kabar ini. Kami duduk menangis. Adapun Afnan, saat dia mengetahui kabar tersebut dia sangat bergembira dan berkata: “Alhamdulillah… alhamdulillah… alhamdulillah.” Akupun mendekatkan dia di dadaku sementara aku dalam keadaan menangis. Dia berkata: “Wahai ummi, alhamdulillah, musibah ini hanya menimpaku, bukan menimpa agamaku.”
Diapun bertahmid memuji Allah dengan suara keras, sementara semua orang melihat kepadanya dengan tercengang!!
Aku merasa diriku kecil, sementara aku melihat gadis kecilku ini dengan kekuatan imannya dan aku dengan kelemahan imanku. Setiap orang yang bersama kami sangat terkesan dengan kejadian ini dan kekuatan imannya. Adapun penerjamah dan para perawat, merekapun menyatakan keislamannya!!

Berikutnya adalah perjalanan dia untuk berobat dan berdakwah kepada Allah.

Sebelum Afnan memulai pengobatan dengan bahan-bahan kimia, pamannya meminta akan menghadirkan gunting untuk memotong rambutnya sebelum rontok karena pengobatan. Diapun menolak dengan keras. Aku mencoba untuk memberinya pengertian agar memenuhi keinginan pamannya, akan tetapi dia menolak dan bersikukuh seraya berkata: “Aku tidak ingin terhalangi dari pahala bergugurannya setiap helai rambut dari kepalaku.”

Kami (aku, suamiku dan Afnan) pergi untuk yang pertama kalinya ke Amerika dengan pesawat terbang. Saat kami sampai di sana, kami disambut oleh seorang dokter wanita Amerika yang sebelumnya pernah bekerja di Saudi selama 15 tahun. Dia bisa berbicara bahasa Arab. Saat Afnan melihatnya, dia bertanya kepadanya: “Apakah engkau seorang muslimah?” Dia menjawab: “Tidak.”

Afnanpun meminta kepadanya untuk mau pergi bersamanya menuju ke sebuah kamar yang kosong. Dokter wanita itupun membawanya ke salah satu ruangan. Setelah itu dokter wanita itu kemudian mendatangiku sementara kedua matanya telah terpenuhi linangan air mata. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya sejak 15 tahun dia di Saudi, tidak pernah seorangpun mengajaknya kepada Islam. Dan di sini datang seorang gadis kecil yang mendakwahinya. Akhirnya dia masuk Islam melalui tangannya.

Di Amerika, mereka mengabarkan bahwa tidak ada obat baginya kecuali mengamputasi kakinya, karena dikhawatirkan kanker tersebut akan menyebar sampai ke paru-paru dan akan mematikannya. Akan tetapi Afnan sama sekali tidak takut terhadap amputasi, yang dia khawatirkan adalah perasaan kedua orang tuanya.

Pada suatu hari Afnan berbicara dengan salah satu temanku melalui Messenger. Afnan bertanya kepadanya: “Bagaimana menurut pendapatmu, apakah aku akan menyetujui mereka untuk mengamputasi kakiku?” Maka dia mencoba untuk menenangkannya, dan bahwa mungkin bagi mereka untuk memasang kaki palsu sebagai gantinya. Maka Afnan menjawab dengan satu kalimat: “Aku tidak memperdulikan kakiku, yang aku inginkan adalah mereka meletakkanku di dalam kuburku sementara aku dalam keadaan sempurna.” Temanku tersebut berkata: “Sesungguhnya setelah jawaban Afnan, aku merasa kecil di hadapan Afnan. Aku tidak memahami sesuatupun, seluruh pikiranku saat itu tertuju kepada bagaimana dia nanti akan hidup, sedangkan fikirannya lebih tinggi dari itu, yaitu bagaimana nanti dia akan mati.”
Kamipun kembali ke Saudi setelah kami amputasi kaki Afnan, dan tiba-tiba kanker telah menyerang paru-paru!!
Keadaannya sungguh membuat putus asa, karena mereka meletakkannya di atas ranjang, dan di sisinya terdapat sebuah tombol. Hanya dengan menekan tombol tersebut maka dia akan tersuntik dengan jarum bius dan jarum infus.
Di rumah sakit tidak terdengar suara adzan, dan keadaannya seperti orang yang koma. Tetapi hanya dengan masuknya waktu shalat dia terbangun dari komanya, kemudian meminta air, kemudian wudhu’ dan shalat, tanpa ada seorangpun yang membangunkannya!!

Di hari-hari terakhir Afnan, para dokter mengabari kami bahwa tidak ada gunanya lagi ia di rumah sakit. Sehari atau dua hari lagi dia akan meninggal. Maka memungkinkan bagi kami untuk membawanya ke rumah. Aku ingin dia menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumah ibuku.

Di rumah, dia tidur di sebuah kamar kecil. Aku duduk di sisinya dan berbicara dengannya.

Pada suatu hari, istri pamannya datang menjenguk. Aku katakan bahwa dia berada di dalam kamar sedang tidur. Ketika dia masuk ke dalam kamar, dia terkejut kemudian menutup pintu. Akupun terkejut dan khawatir terjadi sesuatu pada Afnan. Maka aku bertanya kepadanya, tetapi dia tidak menjawab. Maka aku tidak mampu lagi menguasai diri, akupun pergi kepadanya. Saat aku membuka kamar, apa yang kulihat membuatku tercengang. Saat itu lampu dalam keadaan dimatikan, sementara wajah Afnan memancarkan cahaya di tengah kegelapan malam. Dia melihat kepadaku kemudian tersenyum. Dia berkata: “Ummi, kemarilah, aku mau menceritakan sebuah mimpi yang telah kulihat.” Kukatakan: “(Mimpi) yang baik Insya Allah.” Dia berkata: “Aku melihat diriku sebagai pengantin di hari pernikahanku, aku mengenakan gaun berwarna putih yang lebar. Engkau, dan keluargaku, kalian semua berada disekelilingku. Semuanya berbahagia dengan pernikahanku, kecuali engkau ummi.”

Akupun bertanya kepadanya: “Bagaimana menurutmu tentang tafsir mimpimu tersebut.” Dia menjawab: “Aku menyangka, bahwasannya aku akan meninggal, dan mereka semua akan melupakanku, dan hidup dalam kehidupan mereka dalam keadaan berbahagia kecuali engkau ummi. Engkau terus mengingatku, dan bersedih atas perpisahanku.” Benarlah apa yang dikatakan Afnan. Aku sekarang ini, saat aku menceritakan kisah ini, aku menahan sesuatu yang membakar dari dalam diriku, setiap kali aku mengingatnya, akupun bersedih atasnya.

Pada suatu hari, aku duduk dekat dengan Afnan, aku, dan ibuku. Saat itu Afnan berbaring di atas ranjangnya kemudian dia terbangun. Dia berkata: “Ummi, mendekatlah kepadaku, aku ingin menciummu.” Maka diapun menciumku. Kemudian dia berkata: “Aku ingin mencium pipimu yang kedua.” Akupun mendekat kepadanya, dan dia menciumku, kemudian kembali berbaring di atas ranjangnya. Ibuku berkata kepadanya: “Afnan, ucapkanlah la ilaaha illallah.”
Maka dia berkata: “Asyhadu alla ilaaha illallah.”

Kemudian dia menghadapkan wajah ke arah qiblat dan berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallaah.” Dia mengucapkannya sebanyak 10 kali. Kemudian dia berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah.” Dan keluarlah rohnya.

Maka kamar tempat dia meninggal di dalamnya dipenuhi oleh aroma minyak kasturi selama 4 hari. Aku tidak mampu untuk tabah, keluargaku takut akan terjadi sesuatu terhadap diriku. Maka merekapun meminyaki kamar tersebut dengan aroma lain sehingga aku tidak bisa lagi mencium aroma Afnan. Dan tidak ada yang aku katakan kecuali alhamdulillahi rabbil ‘aalamin. (AR)*
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

10 HAL YANG HENDAKNYA DIRENUNGKAN JIKA DITIMPA MASALAH DAN UJIAN..

1.Yakinlah bahwa selain Kitapun juga diuji...

Ada yang diuji dengan kemiskinan..
Ada yang diuji dengan harta..jabatan dan kekuasaan…
Ada yang diuji dengan istri yang berakhlak buruk..
Ada wanita yang diuji dengan suami bejat…
Ada wanita yang diuji dengan mertua jahat…
Dan terlalu banyak model ujian yang menimpa manusia...
Sebagaimana manusia-manusia yang lain yang juga ditimpa musibah/ujian yang beraneka ragam..

2.Sabarlah dengan ujian yang sedang kita hadapi..Alhamdulillah kita masih bisa memikulnya...
Bisa jadi jika kita diuji dengan ujian yang lain..maka kita tidak akan mampu menghadapinya...
Yakinlah bahwa tidaklah Allah menguji kecuali dengan ujian yang mampu dihadapi oleh seorang hamba..

3.Terkadang syaitan membisikkan pada kita bahwa ujian yang kita hadapi sangatlah berat..dan tidak mungkin untuk kita pikul…
Maka ingatlah bahwa saat ini masih terlalu banyak orang yang diuji dengan ujian yang jauh lebih berat dengan ujian yang sedang Kita hadapi..

4.Bukankah ujian jika dihadapi dengan kesabaran..maka akan menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat..??

5.Bahkan bisa jadi Allah menghendaki kita untuk meraih sebuah tempat yang tinggi di surga..yang tidak mungkin kita peroleh dengan hanya sekedar amalan-amalan shaleh kita...
Amalan shaleh kita tidak cukup untuk menaikan kita ke tempat tinggi tersebut..
kita tidak akan mampu untuk sampai ke tempat tinggi tersebut kecuali dengan menjalani ujian-ujian yang tidak henti-hentinya untuk mengangkat derajat kita..

6.Ingatlah…Dengan ujian terkadang kita baru sadar bahwa kita ini sangatlah lemah dan selalu butuh kepada Allah Yang Maha Kuasa...

Kadang kita baru mengenal yang namanya khusyu' dalam shalat…
Kita baru bisa merasakan kerendahan yang disertai deraian air mata…
Kita baru bisa merasakan nikmatnya ibadah…tatkala ujian datang…tatkala musibah menerpa..

7.Ingatlah…dengan ujian atau musibah yang menimpa kita..terkadang menghilangkan sifat ujub pada diri kita...
Karena tatkala kita rajin beribadah dan selalu mendapatkan kenikmatan..kadang timbul ujub dalam diri kita dengan merasa bahwa diri kita hebat selalu beruntung..

Jangan sampai kita salah persepsi dengan menganggap tanda kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah tidak ditimpanya sang hamba dengan musibah.. Bahkan perkaranya justru sebaliknya...
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda..

“Jika Allah mencintai sebuah kaum..maka Allah akan menguji mereka” ..(Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 146)

8.Berhusnudzonlah kepada Allah..
Yakinlah bahwa dibalik ujian dan musibah yang menimpamu..ada kebaikan dan hikmah..
Justru jika ujian tersebut tidak datang dan jika musibah tidak menimpamu..maka akan lebih buruk kondisi kita...
Allah berfirman :

“Dan boleh jadi kalian membeci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian”..
(QS Al-Baqoroh : 216)

9.Bahkan bisa jadi musibah atau ujian yang kita benci itu mendatangkan banyak kebaikan...
Allah berfirman:

“Maka mungkin kalian membenci sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”.. (QS An-Nisaa : 19)

10.Ingatlah bahwa tidak ada istrirahat total…kegembiraaan total…Kecuali di akhirat kelak...
Selama kita masih hidup di dunia..maka siap-siaplah dengan ujian yang menghadang...
Bersabarlah…tegarlah…demi meraih ketentaraman dan kebahagiaan abadi kelak di surga...
Ada orang awam yang berkata..

“Kalau mau hidup di dunia harus siap diuji..kalau tidak mau diuji ya…jangan hidup di dunia..!!”
— bersama
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

aku dan tuhan

Aku: Tuhan, bolehkah aku bertanya sesuatu?

Tuhan: Tentu.

Aku: Tapi janji, Engkau tidak marah.

Tuhan: Ya, janji.

Aku: Kenapa kau mengizinkan banyak ‘hal’ terjadi padaku di hari ini?

Tuhan: Maksudnya?

Aku: Aku bangun terlambat.

Tuhan: Ya.

Aku: Mobilku membutuhkan waktu yang lama untuk menyala.

Tuhan: Oke.

Aku: Roti burger yang kupesan dibuat tidak seperti pesananku, sehingga aku malas memakannya.

Tuhan: Hmm.

Aku: Di jalan pulang, hpku tiba-tiba mati saat aku berbicara mengenai bisnis besar.

Tuhan: Benar.

Aku: Dan pada akhir, saat aku sampai rumah, aku hanya ingin sedikit bersantai dengan mesin pijat refleksi yang baru aku beli. Tapi itu tidak nyala! Tidak ada yang berjalan benar pada hari ini.

Tuhan: Biar Aku perjelas, ada malaikat kematian pagi tadi, dan Aku mengirimkan malaikatKu untuk berperang melawannya supaya tidak ada yang hal buruk terjadi padamu. Aku membiarkanmu tidur disaat itu.

Aku: Oh, tapi..

Tuhan: Aku tidak membiarkan mobilmu menyala tepat waktu karena ada pengemudi yang mabuk lewat depan jalan dan akan menabrakmu.

Aku: (merunduk)

Tuhan: Salah satu pembuat burgermu hari ini sedang sakit, Aku tidak ingin kamu tertular makanya Aku membuatnya salah bekerja.

Aku: (malu)

Tuhan: Hpmu Aku buat mati karena mereka sebenarnya penipu, Aku tidak mungkin membiarkan kamu tertipu. Dan lagipula akan mengacaukan kosentrasimu dalam mengemudi bila ada yang menghubungimu kalau hpmu menyala.

Aku: (mata berkaca-kaca) aku mengerti Tuhan..

Tuhan: Oh, soal mesin pijat refleksi, Aku tau kamu belum sempat membeli listrik, bila mesin itu dinyalakan maka itu mengambil banyak listrikmu, Aku yakin kamu tidak ingin berada dalam kegelapan.

Aku: (menangis) Maafkan aku Tuhan.

Tuhan: Tidak apa, tidak perlu meminta maaf. Belajarlah untuk percaya Aku. RencanaKu padamu lebih baik dari rencanamu sendiri.

Aku: Aku akan percaya padamu. Dan biarkan Aku untuk berterima kasih atas semuanya.

Tuhan: Sama-sama. Aku akan selalu bersamamu, menjagamu…
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Yang seharusnya dihindari menjelang tidur

Catatan ini saya kutip dari buku "Rahasia Tidur Orang-Orang Sholih oleh Abu Hudzaifah".

Beberapa hal yg seharusnya dihindari menjelang tidur adalah :

• Menghindari banyak makan dan minum. Banyak makan dan minum dimalam hari akan menyebabkan tidur yang lelap, sehingga seseorang akan kehilangan kesempatan emas untuk meraih kemuliaan dan limpahan pahala.

Sufyan Ats-tsauri mengatakan,”Hendaklah kalian tidak terlalu banyak makan, sehingga kalian dapat melaksanakn qiyamul lail.

Sebagian orang-orang sholih mengatakan,”janganlah kamu banyak makan, sehingga menyebabkan banyak minum, lalu banyak tidur dan pada akhirnya kamu tertimpa banyak kerugian.

• Tidak berlebihan dalam menyediakan tempat tidur dengan maksud bersenang-senang dengannya.

Berlebih-lebihan dalam menyediakan tempat tidur dengan maksud bersenang-senang dengannya akan menambah panjangnya waktu tidur.

• Menghindari tidur dengan posisi tengkurap.

Cara tidur seperti ini tidaklah baik bagi kesehatan dan dibenci oleh Rosululloh. Abu Dzar pernah mengatakan,”Nabi pernah melewatiku, sementara aku sedang berbaring tengkurap. Kemudian beliau menndorongku dengan kaki seraya bersabda : “wahai junaidib (julukan Abu Dzar), sesungguhnya ini adalah cara berbaring penduduk neraka”, diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

• Menghindari tidur tanpa atap.

Ini adalah salah satu perhatian islam untuk keselamatan pemeluknya dari hal-hal yang membahayakan. Sebab, saat tidur berlangsung maka seseorang tak mengetahui dan menyadari apa yang terjadi disekitarnya.

• jangan berniat menzholimi atau berbuat dosa ketika bangun tidur

Seorang muslim akan senantiasa mengharap akhir kehidupan yang baik. Sehingga waktu tidur yang sering dinamakan kematian kecil ini, seolah-olah mengingatkan dirinya akan berakhir perjalanan hidupnya di dunia ini untuk melanjutkan perjalanan ke kehidupan selanjutnya. Oleh karena itu, ia tak berharap di akhir perjalanan ini, ia akhiri dengan sesuatu yang malah akan merugikan dirinya. Seyogyanya, menjelang tidur, seseorang tak berniat untuk melakukan perbuatan zholim atau keinginan melakukan kemaksiatan. Hendaklah ia tidur dengan membawa hati yang bersih dari berbagai niat yang buruk.

• Menghindari senda gurau dan perbuatan sia-sia sebelum tidur.

Senda gurau dan perbuatan sia-sia dapat menyebabkan hati menjadi mati dan lalai. Sehingga, pemiliknya tak ada gairah untuk berlomba-lomba dalam ketaatan dan amal sholih. Juga kadang senda gurau dan perbuatan sia-sia adalah amalan yang membuang-buang waktu tanpa guna. Padahal setiap nafas yang kita hembuskan dan setiap detik yang kita jalani, pasti akan diminta pertanggungjawaban dihadapan alloh. Tak selayaknya seorang muslim yang memahami hakikat tujuan hidup, ia membuang-buang waktu dan kesempatan yang telah dikaruniakan oleh Alloh. Disisi lain senda gurau dan perbuatan sia-sia menjelang tidur akan menimbulkan kepenatan pada diri seseorang . Sehingga boleh jadi keberkahan malam yang telah disediakan oleh alloh bagi umat manusia berlalu begitu saja.
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

KISAH BOCAH AMERIKA MENEMUKAN ISLAM DALAM BUKU

ismillahir-Rahmaanir-Rahim ... ALEXANDER PERTZ dilahirkan dari kedua orang tua Kristen pada tahun 1990. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis, maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca buku-buku secara mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar’i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar azan.

Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslim pun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Muhammad Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah SAW yang dia cintai sejak masih kecil.

Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. ”Apa yang membuatmu tertarik pada Islam? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja?

Bocah itu diam sesaat, kemudian menjawab, ”Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentang Islam, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku pada Islam.”

Wartawan bertanya kembali, ”Apakah engkau telah puasa Ramadhan?”

Muhammad tersenyum sambil menjawab, ”Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama”. Kemudian dia meneruskan : ”Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut”.

”Apa cita-citamu?” tanya wartawan

Dengan cepat Muhammad menjawab, ”Aku memiliki banyak cita-cita. Aku ingin haji ke Makkah dan mencium Hajar Aswad”.

”Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut?” tanya wartawan lagi.

Ibu Muhammad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata: ”Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain”.

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ’Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, ”Aku sudah menabung dengan mengumpulkan sisa dari uang sakuku agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah. Aku mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”

”Apakah cita-citamu yang lain?” tanya wartawan kepada sang bocah.

“Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka,” jawab Muhammad.

Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka dia pun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.

Muhammad berkata, ”Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”

”Apakah engkau mempunyai cita-cita lain?” tanya wartawan lagi.

Muhammad menjawab, “Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al-Quran.”

“Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam?” tanya wartawan

“Tentu!” tukasnya.

”Apakah engkau memiliki kesulitan dalam hal makanan? Bagaimana engkau menghindari daging babi?”

Muhammad menjawab, ”Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Akusangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku bilang kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”

”Apakah engkau shalat di sekolah?”

”Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan. Aku shalat di sana setiap hari,” jawab Muhammad.

Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan, “Apakah engkau mengizinkanku untuk mengumandangkan azan?”

Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan azan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan azan. Subhanallah!! [voa-islam.com]
Baca Selengkapnya...
Read More..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0